ARTIKEL “SATU CABANG MENGHASILKAN BANYAK BIBIT JAMBU AIR”
Cangkok adalah
merupakan salah satu cara efektif memperbanyak tanaman jambu air. Agar lebih
irit bahan, yaitu tidak menggunakan banyak cabang, Anda bisa melakukan cangkok
berantai.
Mencangkok
jambu air memang mudah dilakukan. Namun repotnya, kalau kita ingin mendapatkan
bibit cangkokan dalam jumlah banyak, ya pasti membutuhkan banyak cabang.
Seringkali tidak cukup. Atau mutunya tidak sama. Jalan keluarnya, ialah
mengunakan cara cangkok berantai. Dengan cangkok berantai ini setiap cabang
bisa dijadikan beberapa cangkokan sekaligus.
Berkayu dan Belum Tua
Cabang yang
akan dicangkok dipilih yang berumur kira-kira setahun dan sudah berkayu.
Sebaiknya Anda jangan memilih cabang yang masih hijau. Diameter cabang ini
kira-kira 2 cm. Cabang yang akan dicangkok harus berada di bagian yang terkena
sinar matahari penuh. Cabang-cabang yang tidak memenuhi syarat, misalnya
umurnya sudah tua atau kelewat muda, atau berada di tempat yang kurang
mendapatkan sinar matahari, dikhawatirkan cangkokannya sukar mengeluarkan akar.
Sebelum mulai
mencangkok, kita siapkan dulu pisau tajam, plastik tembus pandang, tanah subur,
dan tali. Anda boleh juga menyiapkan zat perangsang akar, seperti Bioroota atau
Rootone. Tanah subur untuk membungkus keratan cangkokan dibuat dari campuran
tanah kebun 1 bagian dengan pupuk kandang atau kompos 1 bagian.
Dicangkok Berurutan
Pencangkokan
berantai dilakukan secara berurutan, mulai dari ujung cabang menuju, mulai dari
ujung cabang menuju ke pangkal cabang. Dengan cara ini bagian cabang yang
mengeluarkan akar akan berawal dari bagian ujung.
Panjang
cangkokan (jarak antar-cangkokan) kira-kira 20 cm, dan tidak lebih dari 30 cm.
Terutama cangkokan bagian ujung sebaiknya memang tidak panjang, sebab ujung
cabang itu masih sempat tumbuh nantinya. Cangokan yang kelewat panjang kurang
baik karena perimbangan antara akar dan panjangnya cabang tidak sebanding.
Biasanya hasil cangkokan seperti ini gampang mati, karena akar tidak mampu
memasok air dan zat hara bagi tanaman
hasil cangkokan itu.
Mula-mula Anda
tentukan dulu panjang cabang yang akan dicangkok. Bagian cabang yang sudah
diberi tanda dikupas kulitnya sepanjang 2 cm menggunakan pisau tajam. Bagian
kulit di antara bagian cabang yang telah dikupas itu dikerat secara membujur
(sejajar dengan arah cabang). Setelah itu, lewat keratan membujur ini, kulit
diungkit dan dengan mudah akan terkelupas. Kalau kupasan itu belum sempurna,
bagian itu cepat-cepat dikerik dengan pisau. Seterusnya, batang yang telah
terkelupas itu dibiarkan terangin-angin dulu barang 3 hari sebelum dibungkus.
Maksudnya ialah untuk mencegah terjadinya infeksi.
Membungkus Cangkokan
Besar
pembungkus cangkokan bergantung pada panjang bagian cabang yang dicangkok.
Kalau panjangnya 30 cm, diameter pembungkus cangkok harus 6 cm. Perbandingan
antara panjang bagian cangkokan dan diameter pembungkusnya adalah 5 : 1.
Cara mengisikan
media ke dalam pembungkus cangkoknya ialah sebagai berikut : bagian bawah
pembungkus diikat di bagian cabang 6 cm di bawah keratan. Media cangkok
kemudian dimasukkan ke dalam pembungkus sampai penuh, lalu bagian atas
pembungkus diikat dengan cara sama seperti semula.
Selanjutnya,
media dibuat lembap dengan pemberian air melalui spuit
(jarum suntik) yang disuntikkan ke dalam plastik pembungkus cangkokan. Ini
dilakukan setiap hari. Kurang lebih 1,5 bulan kemudian, kalau pencangkokan
berhasil, akar sudah keluar.
Kalau akar
sudah tampak berubah warna dari putih menjadi cokelat, berarti cangkokan siap
dipotong (persis di bawah ikatan plastik). Selanjutnya, setelah pembungkus
dibuang, cangkokan langsung dipindah ke polybag
berisi campuran satu bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang. Jadilah ia
bibit cangkokan. Bibit ini perlu diberi pupuk Supermes atau Lauxin seminggu
sekali. Setelah kurang lebih 3 bulan, bibit sudah siap ditanam di tempat yang
diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar