Jumat, 08 Mei 2015

Artikel mencangkok

ARTIKEL “SATU CABANG MENGHASILKAN BANYAK BIBIT JAMBU AIR”

Cangkok adalah merupakan salah satu cara efektif memperbanyak tanaman jambu air. Agar lebih irit bahan, yaitu tidak menggunakan banyak cabang, Anda bisa melakukan cangkok berantai.
Mencangkok jambu air memang mudah dilakukan. Namun repotnya, kalau kita ingin mendapatkan bibit cangkokan dalam jumlah banyak, ya pasti membutuhkan banyak cabang. Seringkali tidak cukup. Atau mutunya tidak sama. Jalan keluarnya, ialah mengunakan cara cangkok berantai. Dengan cangkok berantai ini setiap cabang bisa dijadikan beberapa cangkokan sekaligus.
Berkayu dan Belum Tua

 
 
Cabang yang akan dicangkok dipilih yang berumur kira-kira setahun dan sudah berkayu. Sebaiknya Anda jangan memilih cabang yang masih hijau. Diameter cabang ini kira-kira 2 cm. Cabang yang akan dicangkok harus berada di bagian yang terkena sinar matahari penuh. Cabang-cabang yang tidak memenuhi syarat, misalnya umurnya sudah tua atau kelewat muda, atau berada di tempat yang kurang mendapatkan sinar matahari, dikhawatirkan cangkokannya sukar mengeluarkan akar.
Sebelum mulai mencangkok, kita siapkan dulu pisau tajam, plastik tembus pandang, tanah subur, dan tali. Anda boleh juga menyiapkan zat perangsang akar, seperti Bioroota atau Rootone. Tanah subur untuk membungkus keratan cangkokan dibuat dari campuran tanah kebun 1 bagian dengan pupuk kandang atau kompos 1 bagian.
Dicangkok Berurutan
Pencangkokan berantai dilakukan secara berurutan, mulai dari ujung cabang menuju, mulai dari ujung cabang menuju ke pangkal cabang. Dengan cara ini bagian cabang yang mengeluarkan akar akan berawal dari bagian ujung.
Panjang cangkokan (jarak antar-cangkokan) kira-kira 20 cm, dan tidak lebih dari 30 cm. Terutama cangkokan bagian ujung sebaiknya memang tidak panjang, sebab ujung cabang itu masih sempat tumbuh nantinya. Cangokan yang kelewat panjang kurang baik karena perimbangan antara akar dan panjangnya cabang tidak sebanding. Biasanya hasil cangkokan seperti ini gampang mati, karena akar tidak mampu memasok air dan zat hara bagi tanaman hasil cangkokan itu.
Mula-mula Anda tentukan dulu panjang cabang yang akan dicangkok. Bagian cabang yang sudah diberi tanda dikupas kulitnya sepanjang 2 cm menggunakan pisau tajam. Bagian kulit di antara bagian cabang yang telah dikupas itu dikerat secara membujur (sejajar dengan arah cabang). Setelah itu, lewat keratan membujur ini, kulit diungkit dan dengan mudah akan terkelupas. Kalau kupasan itu belum sempurna, bagian itu cepat-cepat dikerik dengan pisau. Seterusnya, batang yang telah terkelupas itu dibiarkan terangin-angin dulu barang 3 hari sebelum dibungkus. Maksudnya ialah untuk mencegah terjadinya infeksi.
Membungkus Cangkokan
Besar pembungkus cangkokan bergantung pada panjang bagian cabang yang dicangkok. Kalau panjangnya 30 cm, diameter pembungkus cangkok harus 6 cm. Perbandingan antara panjang bagian cangkokan dan diameter pembungkusnya adalah 5 : 1.
Cara mengisikan media ke dalam pembungkus cangkoknya ialah sebagai berikut : bagian bawah pembungkus diikat di bagian cabang 6 cm di bawah keratan. Media cangkok kemudian dimasukkan ke dalam pembungkus sampai penuh, lalu bagian atas pembungkus diikat dengan cara sama seperti semula.
Selanjutnya, media dibuat lembap dengan pemberian air melalui spuit (jarum suntik) yang disuntikkan ke dalam plastik pembungkus cangkokan. Ini dilakukan setiap hari. Kurang lebih 1,5 bulan kemudian, kalau pencangkokan berhasil, akar sudah keluar.
Kalau akar sudah tampak berubah warna dari putih menjadi cokelat, berarti cangkokan siap dipotong (persis di bawah ikatan plastik). Selanjutnya, setelah pembungkus dibuang, cangkokan langsung dipindah ke polybag berisi campuran satu bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang. Jadilah ia bibit cangkokan. Bibit ini perlu diberi pupuk Supermes atau Lauxin seminggu sekali. Setelah kurang lebih 3 bulan, bibit sudah siap ditanam di tempat yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar