PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas
tubuh. Namun setiap aktivitas yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh
kita. Oleh karena itu kita harus memahami makna dari aktivitas itu sendiri,
atau sering di sebut dengan kata olahraga. Olahraga merupakan bentuk kerja atau
aktivitas badan kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan
alat-alat badan secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi
tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada
anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga yang
berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita
sendiri. Jadi ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita
harus melihat umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak
sesuai bisa berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak
disuruh mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat
pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus mengetahui
pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Bermain adalah hak asasi
bagi anak, secara tidak langsung anak mempraktekkan keterampilan dan anak
mendapatkan kepuasan dalam bermain yang berarti mengembangkan dirinya sendiri.
Daam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan
penalaran, dan memahami keberadaan di lingkungannya, membentuk daya imajinasi,
daya fantasi, dan kreativitas. Bermain, olahraga
dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat
melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan
kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan
pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan.
Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap
tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga.
Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan,
untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan
pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya
dapat dan harus beriringan bersama. Permainan olaharaga anak Sekolah Dasar dibagi menjadi
dua, yaitu permainan olahraga dengan menggunakan alat dan tidak menggunakan
alat. Keduanya memiliki tujuan dan manfaat yang sama bagi kesehatan tubuh.
Namun, permainan akan terlihat lebih variasi dan sempurna ketika menggunakan
alat. Dalam makalah kali ini kami akan membahas dua macam permainan olahraga
anak Sekolah Dasar tanpa menggunakan suatu alat, yaitu permainan tupai dan
pohon dan lampu lalu lintas. Keduanya merupakan permainan yang di terapkan
untuk anak Sekolah Dasar. Kami akan menjelaskan bagaimana penerapan kedua
permainan tersebut, sehingga diharapakan setelah ini kita semua bisa mengetahui
bagaimana dan permainan olahraga tanpa alat yang baik diberikan untuk anak
Sekolah Dasar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas di makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa
pengertian permainan olahraga tanpa alat?
2. Apa tujuan
permainan olahraga tanpa alat?
3. Bagaimana
penerapan permainan olahraga tupai dan pohon dan lampu lalu lintas?
4. Manfaat dari
pelaksanaan permainan olahraga bagi tubuh siswa Sekolah Dasar?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan
pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Penjasorkes 1.
2. Untuk
menjelaskan tujuan dan manfaat permainan olahraga tanpa alat bagi anak Sekolah
Dasar.
3. Untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca dan khalayak luas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian permainan olahraga tanpa alat
Permainan olahraga tanpa alat
adalah suatu bentuk permainan yang mempunyai peraturan tertentu mengenai peraturan permainanya yang digunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk
melakukanya. Permainan ini merupakan medium yang
sangat tepat untuk perkembangan sosial dan moral anak karena anak harus
mematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin menikmati permainan bersama-sama. Perlu kita ketahui bahwa
permainan olahraga ini sama sekali tidak menggunakan alat apapun, melainkan
gerak tubuh yang paling utama.
2.2 Tujuan permainan olahraga tanpa alat
Pemainan bagi anak berisi bermain kreatif dan
individual.
Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan:
1. Ranah Psikomotor
a. Memungkinkan anak mrnggunakan otot besar dengan
potensi pengembanganya,yaitu menghasilkan pengembanngan dan kontrol otot yang
baik.
b. Anak akan dapat mengembangakan kemampuan berlari
,bermanuver,mulia dan berhenti bergerak dengan kontrol penuh.
c. Anak akan
belajar mengelola dan mengontrol tubuh dalam tekanan berkompotensi
2. Rabah Kognitif
a. Anak akan mencapai kesiapan mental ketika ia beraksi
secarastrategis pada situasi permainan
b. Anak akan belajar mengganti peraturan dan dapat
menerapkan pengetahuan ini pada permainan lain yang tidak diawasi guru.
3. Ranah Afektif
a. Anak dapat
mengerti dan merasakan kebutuhan bermain dengan jujur dan sportif
b. Anak akan
mengerti dirinya dan orang lain
Modifikasi
permainan sangat penting dalam menerapkan permainan olahraga pada anak. Tujuan
utama modifikasi permainan adalah membuat permainan menjadi lebih menyenangkan
bagi anak.Permainan harus dapat memberikan pengalaman berhasil bagi
anak jika menginginkan anak selalu terlibat dalam permainan-permaianan.
Berikut
adalah beberapa saran untuk memodifikasi permainan agar sesuai
dengan kebutuhan anak:
1. Jarak yang harus ditempuh pemain dapat diperpanjang
atau diperpendek contoh seharusnya anak berlari satu kali menjadi dua
kali.
2. Rute pelari dapat dipariasikan.Dalam permainan
lingkaran.pelari dapat diminta berlalri zig-zag di antar permain lainya.
3. Metode dari locomation dapat diubah banyak permainan
mengharuskan anak anak lari. Kita dapta mengubah dapat meminta anak untuk
melakukan skipping, melonjat, bergerak kekiri dan kekanan, dan sebagainya dari
pada hanya sekedar berlari.
4. Farmaisi dasar permainan dapat diubah. Misalnya dari
lingkaran menjadi bentuk segi empat, segi tiga, bentuk jajar genjang.
5. Area permainan dapat diperbesar atau diperkecilagar
masing0masing anak dapat berhasil melakukanya.
6. Denda atau hukuman ringan ditambah dalam
permainan untuk menambah resiko dan kegembiraan
7. Jumlah pemain kunci dapat ditambah.Bisa dengan cara
menambah jumlah pelari atau pelempar sehingga jumlah anak yang terlibat
menjadi bertambah.
2.3 Penerapan
permainan tupai dan pohon dan lampu lalu lintas
Berikut adalah contoh-contoh permainan kecil tanpa alat:
1. Tupai dan Pohon
Permainan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan gerak anak-anak juga untuk menyalurkan hasrat bergerak dan
menciptakan suasana kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak.
Jumlah
permain :
Tidak terbatas
Tempat :
Bebas dan terbuka
Tujuan :
Melatih kecepatan lari dan beraksi
Cara
bermain
1. Semua peserta bergandengan membentuk lingkaran besar.
2. Pilih satu peserta sebagai peserta istimewa, peserta
istimewa ini ikut berebut sesuai aba-aba dari guru, apabila diberi aba-aba
“tupai” maka dia harus mencari rumah dan apabila diberi aba-aba “pohon” maka
dia harus mencari pasangan sesama pohon sehingga membentuk suatu pohon.
3. Berhitung dari satu sampai tiga dan berulang dari
peserta yang di tunjuk hingga peserta yang paling terakhir.
4. Peserta yang mendapat angka satu dan tiga menjadi
pohon dan peserta yang mendapat angka dua menjadi tupainya.
5. Peserta satu dan tiga bergandengan membentuk sebuah
pohon dan semua tupai jongkok didalam pohon.
6. Jika
ada abab-aba dari guru:
a. “tupai” setiap tupai berlari menuju rumah yang baru.
b. “pohon” setiap pohon berlari mencari
pasangan dan membentuk pohon baru.
7. Tupai yang tidak mendapat rumah, dan pohon yang tidak
mendapat pasangan, akan di beri hukuman yaitu push up sebanyak lima kali.
2. Lampu lalu lintas
Permainan ini selain bertujuan
untuk meningkatkan konsentrasi anak-anak untuk
menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana
kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak.
Jumlah
permain : Tidak terbatas
Tempat :
Bebas dan terbuka
Tujuan :
Melatih konsentrasi dan
kejujuran pada anak
Cara bermain
1. Semua peserta bergandengan membentuk lingkaran besar.
2. Guru akan memberi aba-aba lampu lalu lintas, yaitu
a. Merah
tandanya anak-anak harus melompat ditempat sebanyak satu kali.
b. Kuning tandanya anak-anak harus
melompat kebelakang sebanyak dua kali.
c. Hijau tandanya anak-anak harus
melompat kedepan sebanyak tiga kali.
3. Peserta yang salah melakukan gerakan akan di beri
hukuman yaitu lompat ditempat sebanyak sepuluh kali.
2.4 Manfaat dari pelaksanaan permainan olahraga bagi
tubuh siswa Sekolah Dasar
Permainan olahraga memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh anak, yaitu:
1. Melatih kecepatan berlari
2. Mengetahui jumlah denyut nadi setelah permainan
3. Melatih tubuh beraktifitas fisik
4. Meningkatkan konsentrasi
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kegiatan permainan olahraga terdiri
dari dua macam, permainan tanpa alat dan permainan dengan alat. Alat di sini
dimaksudkan sebagai alat olahraga, namun kedua kegiatan tersebut sama-sama
bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran jasmani. Kegiatan permainan olahraga
tanpa alat mempunyai peraturan tertentu mengenai
peraturan permainannya yang digunakan, ukuran lapangan, maupun
waktu untuk melakukanya. Permainan ini merupakan medium
yang sangat tepat untuk perkembangan sosial dan moral anak karena anak harus
mematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin menikmati permainan bersama-sama. Kegiatan olahraga ini memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh anak. Oleh karena itu, permainan semacam ini harus
di terapkan pada anak supaya fisik mereka menjadi kuat.
3.2.
Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
dan memberikan wawasan yang lebih luas. Makalah yang kami buat tidaklah
sempurna masih diperlukan kritik dan saran yang membangun. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca yang budiman.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar