Jumat, 08 Mei 2015

Makalah Penjaskes "Permainan tanpa Alat"




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh. Namun setiap aktivitas yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami makna dari aktivitas itu sendiri, atau sering di sebut dengan kata olahraga. Olahraga merupakan bentuk kerja atau aktivitas badan kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
            Bermain adalah hak asasi bagi anak, secara tidak langsung anak mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Daam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberadaan di lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas. Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan. Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan. Misalnya, olahraga profesional (di Amerika umumnya disebut athletics) dianggap tidak punya misi kependidikan apa-apa, tetapi tetap disebut sebagai olahraga. Olahraga dan bermain dapat eksis meskipun secara murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya. Kesenangan dan pendidikan tidak harus dipisahkan secara eksklusif, keduanya dapat dan harus beriringan bersama. Permainan olaharaga anak Sekolah Dasar dibagi menjadi dua, yaitu permainan olahraga dengan menggunakan alat dan tidak menggunakan alat. Keduanya memiliki tujuan dan manfaat yang sama bagi kesehatan tubuh. Namun, permainan akan terlihat lebih variasi dan sempurna ketika menggunakan alat. Dalam makalah kali ini kami akan membahas dua macam permainan olahraga anak Sekolah Dasar tanpa menggunakan suatu alat, yaitu permainan tupai dan pohon dan lampu lalu lintas. Keduanya merupakan permainan yang di terapkan untuk anak Sekolah Dasar. Kami akan menjelaskan bagaimana penerapan kedua permainan tersebut, sehingga diharapakan setelah ini kita semua bisa mengetahui bagaimana dan permainan olahraga tanpa alat yang baik diberikan untuk anak Sekolah Dasar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah-masalah yang akan dibahas di makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian permainan olahraga tanpa alat?
2. Apa tujuan permainan olahraga tanpa alat?
3. Bagaimana penerapan permainan olahraga tupai dan pohon dan lampu lalu lintas?
4. Manfaat dari pelaksanaan permainan olahraga bagi tubuh siswa Sekolah Dasar?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penjasorkes 1.
2. Untuk menjelaskan tujuan dan manfaat permainan olahraga tanpa alat bagi anak Sekolah Dasar.
3. Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca dan khalayak luas.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian permainan olahraga tanpa alat
            Permainan olahraga tanpa alat adalah suatu bentuk permainan yang mempunyai peraturan tertentu mengenai peraturan permainanya yang digunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk melakukanya. Permainan ini merupakan medium yang sangat tepat untuk perkembangan sosial dan moral anak karena anak harus mematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin menikmati  permainan bersama-sama. Perlu kita ketahui bahwa permainan olahraga ini sama sekali tidak menggunakan alat apapun, melainkan gerak tubuh yang paling utama.
2.2 Tujuan permainan olahraga tanpa alat
            Pemainan bagi anak berisi bermain kreatif dan individual. Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan:
1. Ranah Psikomotor
a. Memungkinkan anak mrnggunakan otot besar dengan potensi pengembanganya,yaitu menghasilkan pengembanngan dan kontrol otot yang baik.
b. Anak akan dapat mengembangakan kemampuan berlari ,bermanuver,mulia dan berhenti bergerak dengan kontrol penuh.
c. Anak akan belajar mengelola dan mengontrol tubuh dalam tekanan  berkompotensi
2. Rabah Kognitif
a. Anak akan mencapai kesiapan mental ketika ia beraksi secarastrategis pada situasi permainan
b. Anak akan belajar mengganti peraturan dan dapat menerapkan pengetahuan ini pada permainan lain yang tidak diawasi guru.
3. Ranah Afektif
a. Anak dapat mengerti dan merasakan kebutuhan bermain dengan jujur dan sportif
b. Anak akan mengerti dirinya dan orang lain
Modifikasi permainan sangat penting dalam menerapkan permainan olahraga pada anak. Tujuan utama modifikasi permainan adalah membuat permainan menjadi lebih menyenangkan bagi anak.Permainan harus dapat memberikan pengalaman berhasil  bagi anak jika menginginkan anak selalu terlibat dalam permainan-permaianan.
                Berikut adalah beberapa saran untuk memodifikasi permainan agar sesuai dengan kebutuhan anak:
1. Jarak yang harus ditempuh pemain dapat diperpanjang atau diperpendek contoh seharusnya anak berlari satu kali menjadi  dua kali.
2. Rute pelari dapat dipariasikan.Dalam permainan lingkaran.pelari dapat diminta berlalri zig-zag di antar permain lainya.
3. Metode dari locomation dapat diubah banyak permainan mengharuskan anak anak lari. Kita dapta mengubah dapat meminta anak untuk melakukan skipping, melonjat, bergerak kekiri dan kekanan, dan sebagainya dari pada hanya sekedar berlari.
4. Farmaisi dasar permainan dapat diubah. Misalnya dari lingkaran menjadi bentuk segi empat, segi tiga, bentuk jajar genjang.
5. Area permainan dapat diperbesar atau diperkecilagar masing0masing anak dapat berhasil melakukanya.
6. Denda atau hukuman  ringan ditambah dalam permainan untuk menambah resiko dan kegembiraan
7. Jumlah pemain kunci dapat ditambah.Bisa dengan cara menambah jumlah pelari atau pelempar sehingga jumlah anak yang terlibat menjadi  bertambah.

2.3 Penerapan permainan tupai dan pohon dan lampu lalu lintas
             Berikut adalah contoh-contoh permainan kecil tanpa alat:
1. Tupai dan Pohon
            Permainan ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan gerak anak-anak juga untuk menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak.
Jumlah permain           : Tidak terbatas
Tempat                        : Bebas dan terbuka
Tujuan                         : Melatih kecepatan lari dan beraksi
Cara bermain
1. Semua peserta bergandengan membentuk lingkaran besar.
2. Pilih satu peserta sebagai peserta istimewa, peserta istimewa ini ikut berebut sesuai aba-aba dari guru, apabila diberi aba-aba “tupai” maka dia harus mencari rumah dan apabila diberi aba-aba “pohon” maka dia harus mencari pasangan sesama pohon sehingga membentuk suatu pohon.
3. Berhitung dari satu sampai tiga dan berulang dari peserta yang di tunjuk hingga peserta yang paling terakhir.
4. Peserta yang mendapat angka satu dan tiga menjadi pohon dan peserta yang mendapat angka dua menjadi tupainya.
5. Peserta satu dan tiga bergandengan membentuk sebuah pohon dan semua tupai jongkok didalam pohon.
6. Jika ada abab-aba dari guru:
a. “tupai” setiap tupai berlari menuju rumah yang baru.
b. “pohon” setiap pohon berlari mencari pasangan dan membentuk pohon baru.
7. Tupai yang tidak mendapat rumah, dan pohon yang tidak mendapat pasangan, akan di beri hukuman yaitu push up sebanyak lima kali.

2. Lampu lalu lintas
Permainan ini selain bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi anak-anak untuk menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana kesenangan dan kegembiraan bagi anak-anak.
Jumlah permain        : Tidak terbatas
Tempat                      : Bebas dan terbuka
Tujuan                       : Melatih konsentrasi dan kejujuran pada anak
Cara bermain
1. Semua peserta bergandengan membentuk lingkaran besar.
2. Guru akan memberi aba-aba lampu lalu lintas, yaitu
            a. Merah tandanya anak-anak harus melompat ditempat sebanyak satu kali.
b. Kuning tandanya anak-anak harus melompat kebelakang sebanyak dua kali.
c. Hijau tandanya anak-anak harus melompat kedepan sebanyak tiga kali.
3. Peserta yang salah melakukan gerakan akan di beri hukuman yaitu lompat ditempat sebanyak sepuluh kali.

2.4 Manfaat dari pelaksanaan permainan olahraga bagi tubuh siswa Sekolah Dasar
Permainan olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh anak, yaitu:
1. Melatih kecepatan berlari
2. Mengetahui jumlah denyut nadi setelah permainan
3. Melatih tubuh beraktifitas fisik
4. Meningkatkan konsentrasi





BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
            Kegiatan permainan olahraga terdiri dari dua macam, permainan tanpa alat dan permainan dengan alat. Alat di sini dimaksudkan sebagai alat olahraga, namun kedua kegiatan tersebut sama-sama bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran jasmani. Kegiatan permainan olahraga tanpa alat mempunyai peraturan tertentu mengenai peraturan permainannya yang digunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk melakukanya. Permainan ini merupakan medium yang sangat tepat untuk perkembangan sosial dan moral anak karena anak harus mematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin menikmati  permainan bersama-sama. Kegiatan olahraga ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh anak. Oleh karena itu, permainan semacam ini harus di terapkan pada anak supaya fisik mereka menjadi kuat.

3.2. Saran
Demikian makalah yang  kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita dan memberikan wawasan yang lebih luas. Makalah yang kami buat tidaklah sempurna masih diperlukan kritik dan saran yang membangun. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca yang budiman.






DAFTAR PUSTAKA

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar