Dulu bendera merah putih biru dirobek
Yang terkoyakkan adalah yang biru
Hingga menjadi merah putih
Siapa pelakunya, biar Tuhan Yang Maha Tahu
Kini bendera merah putih ‘terkoyak’
Terrobek semua warnanya
Yang ada kibarkan bendera golongan masing-masing
Mengemuka ego, menafikan bhinneka tunggal ika
Dulu semua bersatu padu merobek bendera sisi biru
Dengan semangat patriot yang menyala-nyala
Meski hanya dengan bambu runcing dan senapan rampasan
Tapi akhirnya kemerdekaan itu terpertahankan
Kini semua bersatu padu menggadai dan mengoyak-ngoyak sang saka
Jual jatidiri, gadaikan ibu pertiwi, tindaskan nan lemah
Demi kekuasaan dan harta benda
Sang saka terbakar, terinjak hingga akhirnya tiada arti
Hai Pahlawan
Hai pahlawan!
Jasamu telah terpatri
Menyatu dalam sanubari
Meneroka dalam hati
Hai pahlawan!
Tugasmu telah tunai
Baktimu telah terijabahi
Berkat Rahmat Illahi
Hai pahlawan!
Suri tauladanmu takkan terganti
Tanda setiamu pada ibu pertiwi
Korbankan jasmani dan rohani
Hai pahlawan!
Tolong bantulah kami
Membangun jiwa-jiwa yang terbuai
Untuk menegakkan daulat negeri ini
Upacara
Berbaris rapi berbanjar
Menghormat pada Sang Saka
Semua harus hadir
Meski banyak yang tak rela hati
Berbaris rapi berbanjar
Mendengarkan inspektur upacara
Membacakan kisah tauladan Hari Pahlawan
Meskipun sambil terkantuk-kantuk
Berbaris rapi berbanjar
Penghayatan apa yang dirasakan
Semangat kepahlawanan
Ataukah sekadar formalitas
Karnaval Pahlawan
Ada yang membawa bambu runcing
Ada yang membawa senapan mesin
Ada yang hanya bawa batu
Ada yang menenteng sebakul makanan
Ada yang membawa obat-obatan
Ada yang membawakan dana
Bahu membahu mempertahankan benih merdeka
Sekarang…..
Sekedar sebentuk seremoni kah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar