Di istana kretek
ribuan
rokok dan perempuan
menusuk
bau
membagi
senyum lungit dari bibirmu
kaulah
pahlawan rumah
kini, janganlah
ada lagi kecewa
manismu
akan kubawa mengembara
nikmat
sekali Tuhan
kuharu
pada remang matamu
hari ini
jarijari perempuan
pembuat rokok menari
menguburku
dalam,
kebersamaan tak bertepi
lalu siang
itu aku diajaknya,
aku
bersapa ke menara kudus
di masjid kudus,kudapati
pesonaMu
engkau
menorehkan ketajaman hati
dan
membuatku mabuk zikir
di antara
tiangtiang penyangga nurani
sampai di
musium kretek
aku
terpaku pada diorama
tangan
perempuanperempuan
lincah
memotong cerutu
dalam
kebaya jawa
penggilingan
tembakau pun menari
mengulang
kisah purba
hari yang
sumringah
kota wali
menancapkan imanku
menusuk
jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar