Jumat, 10 Oktober 2014

Bu widya

MERAH
Masih saja mengaku merah?!
Meneriakkan merah dengan marah
Tetapi tak tahu arti darah.
Masih berani berdaulat atas nama merah
Tetapi dengan cara memerah dan memerah lagi,
sampai habis perahan yg terakhir.
Hati-hati mulutmu bilang merah, karena sudah tak ada lagi yg kau perah.
Perahan-perahan itu sudah menipis dan habis
Bahkan..
Perahan-perahan itu sudah lama mengering.
Lantas?!
Apa lagi yg akan kau perah?!
Masih saja serakah
Dan meneriakkan lagi warna merah?
Ini yg membuat aku marah!
Karena jiwamu bukanlah merah
Merahmu hanya topeng untuk memerah.
Aku tak kan percaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar