Selasa, 30 September 2014

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Perkembangan BI sebelumKemerdekaan
Abad ke-7 Masehi
Kerajaan sriwijaya menggunakan bahasa melayu sebagai bahasakenegaraan
Abad ke-15
Terbentuknya bentuk resmi bahasa melayu di kalangan keluargakerajaan
Pertengahan 1800an
Buku Alfred Russel
Wallace “Malay Archipelago” 

Akhir abad ke-19
Terbentuknya Bahasa Indonesia
Awal abad ke-20
Bahasa melayu pecah menjadi 2
      
Perkembangan BI sebelumKemerdekaan
Abad ke-7 Masehi
Kerajaan sriwijaya menggunakan bahasa melayu sebagai bahasakenegaraan
Abad ke-15
Terbentuknya bentuk resmi bahasa melayu di kalangan keluargakerajaan
Pertengahan 1800an
Buku Alfred Russel
Wallace “Malay Archipelago” 

Akhir abad ke-19
Terbentuknya Bahasa Indonesia
Awal abad ke-20
Bahasa melayu pecah menjadi 2
      
https://html1-f.scribdassets.com/2gevjuswcg3286su/images/3-bbe728d5ca.jpg

Sejarah Ejaan BahasaIndonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen
 ejaan bahasa Melayu denganhuruf Latin.Ciri-ciri:
Huruf i untuk membedakan antara huruf i sebagaiakhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiridengan diftong seperti mulai dengan ramai. Jugadigunakan untuk menulis huruf
 „y‟
seperti dalamSoerabaia.
Huruf J untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, dsb
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe,soeka
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema,untuk menuliskan kata-kata
ma‟moer ‟ 
akal
 ta‟ a‟ 

2. Ejaan Republik
 Soewandi

Ejaan ini adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesiayang berlaku sejak 17 maret 1947. Ciri-ciri ejaan ini:
-
Huruf oe diganti huruf u pada kata guru, itu, suka
-
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k padakata-kata pak, tak, dsb
-
Kata ulang boleh ditulis dengan kata+2 pada kanak2, ber-jalan2,
-
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulisserangkai dengan kata yang mendampinginya

3. Ejaan Melindo
Sistem ejaan Latin yang termuat dalamPengumuman bersama Edjaan BahasaMelaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagaihasil usaha penyatuan sistem ejaan denganhuruf Latin di Indonesia dan PersekutuanTanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalamPerjanjian Persahabatan Indonesia danMalaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidakpernah sampai diterapkan.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan yang disempurnakan (EYD)
 ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
1. 'tj' menjadi 'c' : tjutji
 cuci
2. 'dj' menjadi 'j' : djarak
 jarak
3. 'oe' menjadi 'u' : oemoem -> umum
4. 'j' menjadi 'y' : sajang
 sayang
5. 'nj' menjadi 'ny' : njamuk
 nyamuk
6. 'sj' menjadi 'sy' : sjarat
 syarat
7. 'ch' menjadi 'kh' : achir
 akhir
8. awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.

Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungandengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Soewandi EYD
dj djalan, djauh
 
 j jalan, jauh
 j pajung, laju
 
 y payung, layu
nj njonja, bunji
 
 ny nyonya, bunyi
sj isjarat, masjarakat
 
 sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji
 
 c cukup, cuci
ch tarich, achir
 
 kh tarikh, akhir 

Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapatdalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,diresmikan pemakaiannya.
f maaf, fasilitas
 v valuta, universitas
z zeni, lezat
Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksaktatetap dipakai
a : b = p : q
Sinar-X


Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai katadepan dibedakan, yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulisserangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di atau kesebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yangmengikutinya.
di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di taman
direnung di sini
ketua ke kamar
kekasih ke Jogjakarta
kehendak ke atas
Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakanangka 2
 anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat


Sejarah Ejaan BahasaIndonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen
 ejaan bahasa Melayu denganhuruf Latin.Ciri-ciri:
Huruf i untuk membedakan antara huruf i sebagaiakhiran dan karenanya harus disuarakan tersendiridengan diftong seperti mulai dengan ramai. Jugadigunakan untuk menulis huruf
 „y‟
seperti dalamSoerabaia.
Huruf J untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, dsb
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe,soeka
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema,untuk menuliskan kata-kata
ma‟moer ‟ 
akal
 ta‟ a‟ 

2. Ejaan Republik
 Soewandi

Ejaan ini adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesiayang berlaku sejak 17 maret 1947. Ciri-ciri ejaan ini:
-
Huruf oe diganti huruf u pada kata guru, itu, suka
-
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k padakata-kata pak, tak, dsb
-
Kata ulang boleh ditulis dengan kata+2 pada kanak2, ber-jalan2,
-
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulisserangkai dengan kata yang mendampinginya

3. Ejaan Melindo
Sistem ejaan Latin yang termuat dalamPengumuman bersama Edjaan BahasaMelaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagaihasil usaha penyatuan sistem ejaan denganhuruf Latin di Indonesia dan PersekutuanTanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalamPerjanjian Persahabatan Indonesia danMalaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidakpernah sampai diterapkan.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan yang disempurnakan (EYD)
 ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
1. 'tj' menjadi 'c' : tjutji
 cuci
2. 'dj' menjadi 'j' : djarak
 jarak
3. 'oe' menjadi 'u' : oemoem -> umum
4. 'j' menjadi 'y' : sajang
 sayang
5. 'nj' menjadi 'ny' : njamuk
 nyamuk
6. 'sj' menjadi 'sy' : sjarat
 syarat
7. 'ch' menjadi 'kh' : achir
 akhir
8. awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.

Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungandengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Soewandi EYD
dj djalan, djauh
 
 j jalan, jauh
 j pajung, laju
 
 y payung, layu
nj njonja, bunji
 
 ny nyonya, bunyi
sj isjarat, masjarakat
 
 sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji
 
 c cukup, cuci
ch tarich, achir
 
 kh tarikh, akhir 

Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapatdalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,diresmikan pemakaiannya.
f maaf, fasilitas
 v valuta, universitas
z zeni, lezat
Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksaktatetap dipakai
a : b = p : q
Sinar-X


Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai katadepan dibedakan, yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulisserangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di atau kesebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yangmengikutinya.
di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di taman
direnung di sini
ketua ke kamar
kekasih ke Jogjakarta
kehendak ke atas
Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakanangka 2
 anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar