Perkembangan BI
sebelumKemerdekaan
Abad ke-7 Masehi
Kerajaan sriwijaya menggunakan bahasa melayu
sebagai bahasakenegaraan
Abad ke-15
Terbentuknya bentuk resmi
bahasa melayu di kalangan keluargakerajaan
Pertengahan 1800an
Buku Alfred Russel
Wallace “Malay Archipelago”
Akhir abad ke-19
Terbentuknya Bahasa Indonesia
Awal abad ke-20
Bahasa melayu pecah menjadi 2
Perkembangan BI
sebelumKemerdekaan
Abad ke-7 Masehi
Kerajaan sriwijaya menggunakan bahasa melayu
sebagai bahasakenegaraan
Abad ke-15
Terbentuknya bentuk resmi
bahasa melayu di kalangan keluargakerajaan
Pertengahan 1800an
Buku Alfred Russel
Wallace “Malay Archipelago”
Akhir abad ke-19
Terbentuknya Bahasa Indonesia
Awal abad ke-20
Bahasa melayu pecah menjadi 2
Sejarah Ejaan BahasaIndonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen
ejaan bahasa Melayu
denganhuruf
Latin.Ciri-ciri:
Huruf i untuk membedakan antara huruf i
sebagaiakhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiridengan diftong seperti mulai dengan ramai.
Jugadigunakan untuk menulis huruf
„y‟
seperti dalamSoerabaia.
Huruf J untuk menuliskan kata-kata jang,
pajah, dsb
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe,
itoe,soeka
Tanda diakritik, seperti koma
ain dan tanda trema,untuk
menuliskan kata-kata
ma‟moer ‟
akal
ta‟ a‟
2. Ejaan Republik
Soewandi
Ejaan ini adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa
Indonesiayang berlaku sejak 17 maret 1947. Ciri-ciri ejaan ini:
-
Huruf oe diganti huruf u pada kata guru, itu, suka
-
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k
padakata-kata pak, tak, dsb
-
Kata ulang boleh ditulis dengan kata+2 pada
kanak2, ber-jalan2,
-
Awalan di- dan kata depan di
kedua-duanya ditulisserangkai
dengan kata yang mendampinginya
3. Ejaan
Melindo
Sistem ejaan
Latin yang termuat dalamPengumuman bersama Edjaan BahasaMelaju-Indonesia
(Melindo) (1959) sebagaihasil usaha
penyatuan sistem ejaan denganhuruf Latin di Indonesia dan
PersekutuanTanah Melayu. Keputusan ini
dilakukan dalamPerjanjian Persahabatan Indonesia danMalaysia pada tahun
1959. Sistem ini tidakpernah sampai
diterapkan.
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Ejaan yang disempurnakan (EYD)
ejaan
Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Perbedaan-perbedaan
antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
1. 'tj' menjadi 'c' : tjutji
→
cuci
2. 'dj' menjadi
'j' : djarak
→
jarak
3. 'oe' menjadi 'u' : oemoem ->
umum
4. 'j' menjadi 'y' : sajang
→
sayang
5. 'nj' menjadi
'ny' : njamuk
→
nyamuk
6. 'sj' menjadi 'sy' : sjarat
→
syarat
7. 'ch' menjadi
'kh' : achir
→
akhir
8. awalan 'di-'
dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.
Beberapa hal
yang perlu dikemukakan sehubungandengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
Soewandi EYD
dj djalan, djauh
j jalan, jauh
j pajung, laju
y payung, layu
nj njonja, bunji
ny nyonya,
bunyi
sj isjarat,
masjarakat
sy isyarat,
masyarakat
tj tjukup, tjutji
c cukup, cuci
ch tarich, achir
kh tarikh, akhir
Huruf-huruf di
bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapatdalam Ejaan Soewandi sebagai unsur
pinjaman abjad asing,diresmikan pemakaiannya.
f maaf, fasilitas
v valuta, universitas
z zeni, lezat
Huruf-huruf q dan
x yang lazim digunakan dalam ilmu eksaktatetap dipakai
a : b = p : q
Sinar-X
Penulisan di-
atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai katadepan dibedakan, yaitu di-
atau ke- sebagai awalan ditulisserangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan di atau kesebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata
yangmengikutinya.
di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di taman
direnung di sini
ketua ke kamar
kekasih ke Jogjakarta
kehendak ke atas
Kata ulang
ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakanangka 2
anak-anak, berjalan-jalan,
meloncat-loncat
Sejarah Ejaan BahasaIndonesia
1. Ejaan Van Ophuijsen
ejaan bahasa Melayu
denganhuruf
Latin.Ciri-ciri:
Huruf i untuk membedakan antara huruf i
sebagaiakhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiridengan diftong seperti mulai dengan ramai.
Jugadigunakan untuk menulis huruf
„y‟
seperti dalamSoerabaia.
Huruf J untuk menuliskan kata-kata jang,
pajah, dsb
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe,
itoe,soeka
Tanda diakritik, seperti koma
ain dan tanda trema,untuk
menuliskan kata-kata
ma‟moer ‟
akal
ta‟ a‟
2. Ejaan Republik
Soewandi
Ejaan ini adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa
Indonesiayang berlaku sejak 17 maret 1947. Ciri-ciri ejaan ini:
-
Huruf oe diganti huruf u pada kata guru, itu, suka
-
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k
padakata-kata pak, tak, dsb
-
Kata ulang boleh ditulis dengan kata+2 pada
kanak2, ber-jalan2,
-
Awalan di- dan kata depan di
kedua-duanya ditulisserangkai
dengan kata yang mendampinginya
3. Ejaan
Melindo
Sistem ejaan
Latin yang termuat dalamPengumuman bersama Edjaan BahasaMelaju-Indonesia
(Melindo) (1959) sebagaihasil usaha
penyatuan sistem ejaan denganhuruf Latin di Indonesia dan
PersekutuanTanah Melayu. Keputusan ini
dilakukan dalamPerjanjian Persahabatan Indonesia danMalaysia pada tahun
1959. Sistem ini tidakpernah sampai
diterapkan.
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Ejaan yang disempurnakan (EYD)
ejaan
Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Perbedaan-perbedaan
antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
1. 'tj' menjadi 'c' : tjutji
→
cuci
2. 'dj' menjadi
'j' : djarak
→
jarak
3. 'oe' menjadi 'u' : oemoem ->
umum
4. 'j' menjadi 'y' : sajang
→
sayang
5. 'nj' menjadi
'ny' : njamuk
→
nyamuk
6. 'sj' menjadi 'sy' : sjarat
→
syarat
7. 'ch' menjadi
'kh' : achir
→
akhir
8. awalan 'di-'
dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya.
Beberapa hal
yang perlu dikemukakan sehubungandengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
Soewandi EYD
dj djalan, djauh
j jalan, jauh
j pajung, laju
y payung, layu
nj njonja, bunji
ny nyonya,
bunyi
sj isjarat,
masjarakat
sy isyarat,
masyarakat
tj tjukup, tjutji
c cukup, cuci
ch tarich, achir
kh tarikh, akhir
Huruf-huruf di
bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapatdalam Ejaan Soewandi sebagai unsur
pinjaman abjad asing,diresmikan pemakaiannya.
f maaf, fasilitas
v valuta, universitas
z zeni, lezat
Huruf-huruf q dan
x yang lazim digunakan dalam ilmu eksaktatetap dipakai
a : b = p : q
Sinar-X
Penulisan di-
atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai katadepan dibedakan, yaitu di-
atau ke- sebagai awalan ditulisserangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan di atau kesebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata
yangmengikutinya.
di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di taman
direnung di sini
ketua ke kamar
kekasih ke Jogjakarta
kehendak ke atas
Kata ulang
ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakanangka 2
anak-anak, berjalan-jalan,
meloncat-loncat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar