Cahaya
rembulan menerjang lebatnya daunan di tepi desa di pulau jawa,nyanyian serigala
mengalun bersama sayap-sayap kelelawar.Beringin tua berdiri gagah menantang
langit,obor bambu menemani perjalanan Eko menuju rumahnya.
Di desa ini belum pernah di jamah oleh listrik dan alat elektronik di karenakan letak desa ini di bawah gunung dan bersebelahan dengan hutan.Setiap malam aungan serigala dan suara kera masih bersaut-sautan,tak jarang pula sesekali terlihat sosok harimau di dalam hutan.
Eko adalah seorang anak berumur 16 tahun yang tinggal bersama dua orang tuanya dan dua orang adiknya.Eko di sekolah adalah anak yang pintar dan santun,di desa dia terkenal anak yang rajin beribadah dan suka menolong warga desa,dia tak pernah meninggalkan shalat berjamaah dan membantu orang tuanya setelah pulang sekolah.
Di balik semua itu,dia juga punya kelebihan yang tak di miliki orang lain,dia mampu melihat alam ghaib.Satu tahun yang lalu dia hilang dari rumah,dan seminggu setelah itu dia di temukan dengan tak sadarkan diri di bawah dua beringin kembar di sebelah desa itu,beringin tersebut adalah pembatas antara desa tersebut dengan hutan,dan konon beringin itu menjadi pintu masuk ke kerajaan ghaib.
Setelah siuman kepala desa bertanya kepada Eko
“Ko,dari mana saja kamu?seminggu menghilang?” tanya kepala desa dengan sangat cemas.
“Dari istana.”
Jawaban itu membuat kepala desa dan warga yang menjenguk menjadi tambah bingung dan menganggap Eko masih belum sadarkan diri.
“Istana apa yang kau maksud?apakah kau hanya mengigau?” tanya seorang warga.
“Bukan,aku di bawa seseorang yang tak aku kenal masuk ke sebuah istana yang berdindingkan permata dan berlantaikan emas,banyak sekali makanan di istana itu,dan banyak sekali prajurit yang menjaga istana itu,jumlahnya lebih dari seribu.”
Mendengar penjelasan dari Eko warga semakin percaya bahwa di dalam hutan terdapat sebuah istana ghaib.Setelah kejadian tersebut Eko bisa melihat alam ghaib di sekitarnya,dan dia berteman dengan makhluk dari alam itu yang di panggil Kakek.
Berita tentang kelebihan Eko terdengar sampai ke penjuru desa.Kelebihan tersebut Eko gunakan untuk membantu warga desa yang sedang kesusahan,seperti mencari barang yang hilang dan ternak yang lepas.
Setiap malam jumat setelah jamaah shalat isya’ dia pergi ke beringin kembar untuk menemui Kakek,dia di ajarkan bela diri dan di beri nasehat-nasehat baik oleh sang Kakek.
Melihat makhluk ghaib sudah menjadi makanan sehari-hari oleh Eko,dia tak kaget lagi seperti dulu pertama kali melihat makhluk ghaib.Di belakang rumahnya dia sering melihat sesosok berpakaian putih dan kotor dengan mata menyala merah merekah dengan wajah yang hitam dan mengeluarkan darah,sosok itu biasanya di sebut pocong oleh warga sekitar.
Di kamarnya sendiri biasanya terlihat sosok harimau besar yang biasanya menemani Eko saat tidur,harimau itu seperti menjaga rumah Eko.Di sekolah dia sering melihat anak-anak kecil berlarian dan yang paling menakutkan adalah sosok hitam berbulu sangat lebat bertaring panjang dan sering berada di toilet cewek dekat kelasnya.
Suatu malam dalam perjalanan pulang dari musholla seperti biasa dia hanya membawa satu obor tiba-tiba terdengar suara tangisan,Eko mencari sumber tangisan itu,semakin dekat suara itu semakin keras di bukanya sebuah semak belukar,dia melihat sesosok wanita menangis.
“Keeeekenaaaapa engngngkaaau meemenangiiis?” kata Eko dengan sangat takut.
“Aku minta tolong.”
Suara yang semula menyeramkan seketika terdengar sangat halus.
“Apa yang bisa aku bantu?” kata Eko dengan tubuh yang mulai berhenti gemetar.
“Besok pagi kamu pergi ke tepi sungai seberang hutan dekat jembatan bersama dengan warga.”
Seketika itu dia menghilang entah kemana.Keesokan harinya Eko dan para warga pergi ke tempat yang di tunjukkan gadis tadi malam.Betapa terkejutnya mereka,ternyata jasad gadis tersebut mereka temukan tersangkut di semak-semak dekat jembatan.Sebagian warga memberitahu keluarga gadis tersebut,ternyata gadis tersebut telah hilang satu minggu yang lalu setelah mencuci pakaian di sungai.Keluarga gadis tersebut menangis histeris melihat anak mereka satu-satunya telah meninggal.
Malam setelah penguburan jenazah tersebut Eko tiduran di kamarnya,dia memejamkan mata sebentar dan membukanya kembali.Dia sangat terkejut melihat sosok gadis tersebut berdiri di depannya.
“Apa yang ingin kau lakukan?” kata Eko mencoba pergi menjauh darinya.
“Aku hanya ingin berterima kasih,” kata gadis itu dengan pelan.
Setelah peristiwa tersebut banyak kejadian aneh yang di jumpai oleh Eko,hingga suatu hari pada malam jumat tepat jam dua belas malam,Eko belum bisa memejamkan matanya dan tiba-tiba terdengar suara telapak kaki kuda di sebelah rumahnya,Eko pun membuka jendela kamarnya.Dia melihat sosok berjubah putih menghampirinya menggunakan kuda putih,semakin dekat wajah pria itu semakin terlihat,ternyata pria itu adalah sang Kakek.
“Kakek, maaf aku tadi tidak bisa datang karena hujan lebat,” kata Eko dengan muka bersalah.
“Tak apa-apa cu,Kakek hanya berpesan gunakan kelebihanmu untuk menolong orang lain,Kakek tahu kamu anak yang baik,Kakek mau pergi.”
“Pergi kemana Kek dan sampai kapan?” tanya Eko dengan raut sedih.
“Selamanya,ingat pesan Kakek.”
Tanpa sempat bertanya lagi,Eko hanya bisa melihat kakek pergi.Hari-hari berikutnya Eko selalu mengingat pesan Kakek tersebut,dan dia menjalani hidup seperti biasanya dengan kelebihannya.
Di desa ini belum pernah di jamah oleh listrik dan alat elektronik di karenakan letak desa ini di bawah gunung dan bersebelahan dengan hutan.Setiap malam aungan serigala dan suara kera masih bersaut-sautan,tak jarang pula sesekali terlihat sosok harimau di dalam hutan.
Eko adalah seorang anak berumur 16 tahun yang tinggal bersama dua orang tuanya dan dua orang adiknya.Eko di sekolah adalah anak yang pintar dan santun,di desa dia terkenal anak yang rajin beribadah dan suka menolong warga desa,dia tak pernah meninggalkan shalat berjamaah dan membantu orang tuanya setelah pulang sekolah.
Di balik semua itu,dia juga punya kelebihan yang tak di miliki orang lain,dia mampu melihat alam ghaib.Satu tahun yang lalu dia hilang dari rumah,dan seminggu setelah itu dia di temukan dengan tak sadarkan diri di bawah dua beringin kembar di sebelah desa itu,beringin tersebut adalah pembatas antara desa tersebut dengan hutan,dan konon beringin itu menjadi pintu masuk ke kerajaan ghaib.
Setelah siuman kepala desa bertanya kepada Eko
“Ko,dari mana saja kamu?seminggu menghilang?” tanya kepala desa dengan sangat cemas.
“Dari istana.”
Jawaban itu membuat kepala desa dan warga yang menjenguk menjadi tambah bingung dan menganggap Eko masih belum sadarkan diri.
“Istana apa yang kau maksud?apakah kau hanya mengigau?” tanya seorang warga.
“Bukan,aku di bawa seseorang yang tak aku kenal masuk ke sebuah istana yang berdindingkan permata dan berlantaikan emas,banyak sekali makanan di istana itu,dan banyak sekali prajurit yang menjaga istana itu,jumlahnya lebih dari seribu.”
Mendengar penjelasan dari Eko warga semakin percaya bahwa di dalam hutan terdapat sebuah istana ghaib.Setelah kejadian tersebut Eko bisa melihat alam ghaib di sekitarnya,dan dia berteman dengan makhluk dari alam itu yang di panggil Kakek.
Berita tentang kelebihan Eko terdengar sampai ke penjuru desa.Kelebihan tersebut Eko gunakan untuk membantu warga desa yang sedang kesusahan,seperti mencari barang yang hilang dan ternak yang lepas.
Setiap malam jumat setelah jamaah shalat isya’ dia pergi ke beringin kembar untuk menemui Kakek,dia di ajarkan bela diri dan di beri nasehat-nasehat baik oleh sang Kakek.
Melihat makhluk ghaib sudah menjadi makanan sehari-hari oleh Eko,dia tak kaget lagi seperti dulu pertama kali melihat makhluk ghaib.Di belakang rumahnya dia sering melihat sesosok berpakaian putih dan kotor dengan mata menyala merah merekah dengan wajah yang hitam dan mengeluarkan darah,sosok itu biasanya di sebut pocong oleh warga sekitar.
Di kamarnya sendiri biasanya terlihat sosok harimau besar yang biasanya menemani Eko saat tidur,harimau itu seperti menjaga rumah Eko.Di sekolah dia sering melihat anak-anak kecil berlarian dan yang paling menakutkan adalah sosok hitam berbulu sangat lebat bertaring panjang dan sering berada di toilet cewek dekat kelasnya.
Suatu malam dalam perjalanan pulang dari musholla seperti biasa dia hanya membawa satu obor tiba-tiba terdengar suara tangisan,Eko mencari sumber tangisan itu,semakin dekat suara itu semakin keras di bukanya sebuah semak belukar,dia melihat sesosok wanita menangis.
“Keeeekenaaaapa engngngkaaau meemenangiiis?” kata Eko dengan sangat takut.
“Aku minta tolong.”
Suara yang semula menyeramkan seketika terdengar sangat halus.
“Apa yang bisa aku bantu?” kata Eko dengan tubuh yang mulai berhenti gemetar.
“Besok pagi kamu pergi ke tepi sungai seberang hutan dekat jembatan bersama dengan warga.”
Seketika itu dia menghilang entah kemana.Keesokan harinya Eko dan para warga pergi ke tempat yang di tunjukkan gadis tadi malam.Betapa terkejutnya mereka,ternyata jasad gadis tersebut mereka temukan tersangkut di semak-semak dekat jembatan.Sebagian warga memberitahu keluarga gadis tersebut,ternyata gadis tersebut telah hilang satu minggu yang lalu setelah mencuci pakaian di sungai.Keluarga gadis tersebut menangis histeris melihat anak mereka satu-satunya telah meninggal.
Malam setelah penguburan jenazah tersebut Eko tiduran di kamarnya,dia memejamkan mata sebentar dan membukanya kembali.Dia sangat terkejut melihat sosok gadis tersebut berdiri di depannya.
“Apa yang ingin kau lakukan?” kata Eko mencoba pergi menjauh darinya.
“Aku hanya ingin berterima kasih,” kata gadis itu dengan pelan.
Setelah peristiwa tersebut banyak kejadian aneh yang di jumpai oleh Eko,hingga suatu hari pada malam jumat tepat jam dua belas malam,Eko belum bisa memejamkan matanya dan tiba-tiba terdengar suara telapak kaki kuda di sebelah rumahnya,Eko pun membuka jendela kamarnya.Dia melihat sosok berjubah putih menghampirinya menggunakan kuda putih,semakin dekat wajah pria itu semakin terlihat,ternyata pria itu adalah sang Kakek.
“Kakek, maaf aku tadi tidak bisa datang karena hujan lebat,” kata Eko dengan muka bersalah.
“Tak apa-apa cu,Kakek hanya berpesan gunakan kelebihanmu untuk menolong orang lain,Kakek tahu kamu anak yang baik,Kakek mau pergi.”
“Pergi kemana Kek dan sampai kapan?” tanya Eko dengan raut sedih.
“Selamanya,ingat pesan Kakek.”
Tanpa sempat bertanya lagi,Eko hanya bisa melihat kakek pergi.Hari-hari berikutnya Eko selalu mengingat pesan Kakek tersebut,dan dia menjalani hidup seperti biasanya dengan kelebihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar