“MENUJU SEORANG PEMBINA PRAMUKA
BERMUTU”
Oleh : Etha Fauziyyatul Amiiroh
Sekarang ini, Pramuka menjadi sebuah kegiatan yang sangat
popular dikalangan pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama,
menengah atas, bahkan perguruan tinggi.
Kepramukaan akan sangat digemari dan bahkan dapat menjadi
icon dalam semua kegiatan yang disuguhkan di sekolah karena pramuka mampu
menyuguhkan kegiatan yang menarik, menantang, dan menyenangkan sehingga menarik
perhatian kaum muda untuk berpartisipasi didalamnya.
Tugas pokok Gerakan
Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan
tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu
membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih
baik..
Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan
sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas
yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian
masyarakat baik nasional maupun internasional.
Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya
pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah,
terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang
dewasa.
Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan
tersebut di atas ialah Pembina Pramuka.
Membangkitkan kembali Gerakan Pramuka
diperlukan kemauan yang keras dan kemampuan yang memadai dari para pembina.
Gairah dan semangat para Pembina yang akan menularkan semangat berikutnya,
sehingga bisa meningkatkan citra dan pamor Gerakan Pramuka.
Dalam mengupayakan kegiatan Pramuka yang
menarik, menantang, menyenangkan, serta diminati dan digemari oleh kaum muda,
ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Membina yang baik juga harus
bisa menerapkan system among dalam proses pelaksanaannya, yakni system dimana
seorang Pembina memberi kebebasan kepada peserta didiknya untuk mengasah dan
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan minatnya dengan berpedoman
pada Tiga Pilar “Ing ngarso sang tulodho, Ing madya mangun karso, Tutwuri
handayani”. Selain hal tersebut, seorang Pembina yang baik juga pelu
memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.
Didalam
membina, seorang Pembina harus mengetahui sifat kejiwaan peserta didik
2.
Didalam
membina, seorang Pembina harus mengetahui keinginan atau kebutuhan peserta
didik
3.
Didalam
membina, seorang Pembina harus mengetahui latar belakang (budaya, social)
peserta didiknya
4.
Didalam
membina, seorang Pembina harus bisa menyajikan kegiatan yang menarik perhatian
para peserta didik, sehingga mereka tidak akan merasa jenuh dalam melakukan
suatu kegiatan.
5.
Didalam
melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku cinta
kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban,
dan kesetiakawanan social.
6.
Didalam
melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku disiplin
disertai inisiatif
7.
Didalam
melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa,
alam dan lingkungan hidup, serta tak ketinggalan taqwa terhadap Tuhan YME.
Selain hal diatas, seorang Pembina juga
harus memiliki persiapan dasar yakni dengan terus belajar dan memahami berbagai
referensi dari beberapa buku dan tak bosan untuk tetap mengasah kemampuannya
akan membantu seorang Pembina pramuka untuk lebih menguasai cara dan metode
membina yang baik. Tugas pokok seorang Pembina sendiri harus dilaksanakan
dengan sukarela dan terus-menerus, jadi seorang Pembina yang baik tidak boleh
mengenal kata “Menyerah atau Putus Asa” dalam menjalankan tugasnya. Seorang
Pembina harus siap dalam menghadapi segala resiko dan kerikil tajam yang
sewaktu-waktu menghalangi jalannya.
Syarat yang perlu dimiliki oleh Pembina Pramuka yang baik antara lain :
1.
Setuju terhadap
Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka
2.
Seorang yang kuat
keyakinan agamanya
3.
Mengerti,
berpedoman, bertindak sesuai dengan Pancasila, seperti tercantum dalam UUD 1945
serta setia terhadap UUD 1945 dan Pancasila
4.
Seorang yang
berkemauan kuat, berkemampuan memadai, mau dan mampu membina serta bergerak di
lingkungan anak
5.
Sopan, ramah, dan
berpendirian tegas, serta memiliki kesabaran
6.
Mempunyai kemauan
dan kemampuan untuk selalu menambah pengetahuan anak didik
7.
Dapat mengikuti
perkembangan suasana sekitarnya, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat
seluruh tanah air Indonesia, dan perkembangan dunia
8.
Sanggup menyediakan
waktu untuk tugas membina
9.
Mempunyai banyak
bahan-bahan dalam cerita, permainan, dan nyanyian
10. Mempuyai kecakapan untuk membina
11. Mau dan mampu meng-up grade diri, misalnya mengikuti
kursus-kursus yang diselenggarakan Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, maupun
Kwartir Nasional, tingkat mahir, aplikasi, maupun ahli
12. Mau menerima saran dan pendapat, meskipun dari seorang
yang lebih muda usianya
13. Mempunyai kecakapan praktis dan teknis dalam bidang
kepramukaan
14. Mempunyai tabiat/riwayat hidup yang baik untuk dapat
diserahi tugas dan tanggung jawab memimpin anak-anak
15. Harus gemar akan hidup di alam terbuka (dalam perkemahan)
16. Harus mempunyai sifat-sifat yang ada pada seorang guru
atau pendidik
17. Harus berpandangan luas, tidak sempit, atau picik
18. Banyak kreasi, variasi, dan inovasi
19. Dan tidak tersangkut dalam organisasi terlarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar