Kamis, 26 Maret 2015

Sedikit Tips



“MENUJU SEORANG PEMBINA PRAMUKA
BERMUTU”
Oleh : Etha Fauziyyatul Amiiroh


Sekarang ini, Pramuka menjadi sebuah kegiatan yang sangat popular dikalangan pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, bahkan perguruan tinggi.
Kepramukaan akan sangat digemari dan bahkan dapat menjadi icon dalam semua kegiatan yang disuguhkan di sekolah karena pramuka mampu menyuguhkan kegiatan yang menarik, menantang, dan menyenangkan sehingga menarik perhatian kaum muda untuk berpartisipasi didalamnya.
 Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik..
Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.
Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.
Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas ialah Pembina Pramuka.
Membangkitkan kembali Gerakan Pramuka diperlukan kemauan yang keras dan kemampuan yang memadai dari para pembina. Gairah dan semangat para Pembina yang akan menularkan semangat berikutnya, sehingga bisa meningkatkan citra dan pamor Gerakan Pramuka.
Dalam mengupayakan kegiatan Pramuka yang menarik, menantang, menyenangkan, serta diminati dan digemari oleh kaum muda, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Membina yang baik juga harus bisa menerapkan system among dalam proses pelaksanaannya, yakni system dimana seorang Pembina memberi kebebasan kepada peserta didiknya untuk mengasah dan mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan minatnya dengan berpedoman pada Tiga Pilar “Ing ngarso sang tulodho, Ing madya mangun karso, Tutwuri handayani”. Selain hal tersebut, seorang Pembina yang baik juga pelu memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.      Didalam membina, seorang Pembina harus mengetahui sifat kejiwaan peserta didik
2.      Didalam membina, seorang Pembina harus mengetahui keinginan atau kebutuhan peserta didik
3.      Didalam membina, seorang Pembina harus mengetahui latar belakang (budaya, social) peserta didiknya
4.      Didalam membina, seorang Pembina harus bisa menyajikan kegiatan yang menarik perhatian para peserta didik, sehingga mereka tidak akan merasa jenuh dalam melakukan suatu kegiatan.
5.      Didalam melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban, dan kesetiakawanan social.
6.      Didalam melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku disiplin disertai inisiatif
7.      Didalam melaksanakan tugasnya, seorang Pembina wajib bersikap dan berperilaku bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta tak ketinggalan taqwa terhadap Tuhan YME.

Selain hal diatas, seorang Pembina juga harus memiliki persiapan dasar yakni dengan terus belajar dan memahami berbagai referensi dari beberapa buku dan tak bosan untuk tetap mengasah kemampuannya akan membantu seorang Pembina pramuka untuk lebih menguasai cara dan metode membina yang baik. Tugas pokok seorang Pembina sendiri harus dilaksanakan dengan sukarela dan terus-menerus, jadi seorang Pembina yang baik tidak boleh mengenal kata “Menyerah atau Putus Asa” dalam menjalankan tugasnya. Seorang Pembina harus siap dalam menghadapi segala resiko dan kerikil tajam yang sewaktu-waktu menghalangi jalannya.
Syarat yang perlu dimiliki oleh Pembina Pramuka yang baik antara lain :
1.      Setuju terhadap Anggaran Dasar (AD) Gerakan Pramuka
2.      Seorang yang kuat keyakinan agamanya
3.      Mengerti, berpedoman, bertindak sesuai dengan Pancasila, seperti tercantum dalam UUD 1945 serta setia terhadap UUD 1945 dan Pancasila
4.      Seorang yang berkemauan kuat, berkemampuan memadai, mau dan mampu membina serta bergerak di lingkungan anak
5.      Sopan, ramah, dan berpendirian tegas, serta memiliki kesabaran
6.      Mempunyai kemauan dan kemampuan untuk selalu menambah pengetahuan anak didik
7.      Dapat mengikuti perkembangan suasana sekitarnya, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat seluruh tanah air Indonesia, dan perkembangan dunia
8.      Sanggup menyediakan waktu untuk tugas membina
9.      Mempunyai banyak bahan-bahan dalam cerita, permainan, dan nyanyian
10.  Mempuyai kecakapan untuk membina
11.  Mau dan mampu meng-up grade diri, misalnya mengikuti kursus-kursus yang diselenggarakan Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, maupun Kwartir Nasional, tingkat mahir, aplikasi, maupun ahli
12.  Mau menerima saran dan pendapat, meskipun dari seorang yang lebih muda usianya
13.  Mempunyai kecakapan praktis dan teknis dalam bidang kepramukaan
14.  Mempunyai tabiat/riwayat hidup yang baik untuk dapat diserahi tugas dan tanggung jawab memimpin anak-anak
15.  Harus gemar akan hidup di alam terbuka (dalam perkemahan)
16.  Harus mempunyai sifat-sifat yang ada pada seorang guru atau pendidik
17.  Harus berpandangan luas, tidak sempit, atau picik
18.  Banyak kreasi, variasi, dan inovasi
19.  Dan tidak tersangkut dalam organisasi terlarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar