Sabtu, 27 Desember 2014

Prepare to Presentation of EPK



Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan pembahasan permasalahan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku, Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian
Selain itu karya tulis ilmiah dapat juga disebut dengan laporan hasil penelitian. Laporan hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Adapun karya tulis ilmiah merupakan publikasi hasil penelitian. Dengan demikian format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang menggambarkan metode atau sistematika penelitian.
Indonesia merupakan Negara besar yang di bangun oleh semangat besar para pejuang dalam memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah. Semangat kemerdekaan menuahkan hasil untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kesejahteraan sosial. Dalam rangka mencerdaskan bangsa Indonesia membangun sekolah-sekolah dari sabang sampai merauke, dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi.

Indonesia melalui pendidikan tingi telah mampu mencetak para sarjana, master dan doktor yang jumlahnya jutaan. Hasil ini cukup menggembirakan karena sejalan dengan semangat kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari tingkat pendidikannya. Selain itu banyak juga para pelajar Indonesia yang melanjutkan studinya ke luar negeri, di kampus-kampus yang mempunyai peringkat di Dunia. Bahkan tidak sedikit yang kemudian menetap dan bekerja di Negara tempat mereka belajar, ada juga yang kemudian menjadi guru besar dan mengajar di tempat mereka dulu belajar. Ini menunjukkan bahwa pelajar Indonesia sebenarnya mampu beringsaing dengan negara-negara maju di dunia.

Indonesia sudah bisa dikatakan negara yang memperhatikan pendidikan warganya, terlihat banyaknya sarjana yang di cetak, dan tidak sedikit juga yang kemudian berkarya di luar negeri, meskipun masih banyak juga rakyat Indonesia yang belum bisa merasakan pendidikan tinggi. Akan tetapi ketika melihat sedikitnya hasil karya lulusan perguruan tinggi baik sarjana maupun master dalam hal tulis-menulis maka Indonesia masih dikatakan cukup rendah, hal ini terlihat sedikitnya jurnal ilmiaah yang dimiliki oleh lembaga pendidikan tinggiIndonesia, Mendiknas menyebutkan penulisan jurnal ilmiah hanya sekitar 7% dari jumlah jurnal ilmiah yang ada di Malaysia, apadahal di awal kemerdekaannya Malaysia banyak mengimpor tenaga pendidik dari Indonesia.
Latar belakang kenapa mahasiswa Indonesia kurang mahir dalam hal tulis-menulis karena iklim pendidikan di negera ini masih menjadikan dosen sebagai centre of knowledge sehingga di kelas mahasiswa cenderung pasif, dan seditnya minat mahasiswa untuk melakukan penelitian, selain itu apabila kita melihat materi yang diberikan untuk pedoman penulisa suatu karya ilmiah (skripsi,desis,disertsi) selalu diberikan di akhir-akhir kuliah dalam hal ini di semester-semester akhir dan jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) untuk mata kuliah ini hanya dua atau tiga SKS saja. Dengan SKS yang relatif sedikit ini wajar apabila kemampuan mahasiswa dalam memahami tata cara penulism karya tulis ilmiah masih kurang baik. Dan sering kali salah bahkan belum bisa membuat kayta tulis ilmiah. Selain itu bermunculannya biro jasa pembuatan Skripsi, Tesis dan Disertasi semakin menambah keterpurukan mahasiswa tidak bisa membuat suatu karya tulis ilmiah.
Seperti kasus yang akan saya bahas mengenai tentang kewenangan untuk memutuskan kebsahan pekerjaan siswa terkait dengan pembuatan karya tulis, apakah karya tulis itu benar-benar buatan sendiri  atau hasil bantuan dari biro jasa pembuatan karya tulis.
Menurut saya, seandainya saya berkedudukan sebagai guru yang mengampu siswa tersebut saya akan mengetes keaslihan karya tulis tersebut dengan cara, misalkan :
Memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan isi karya tulis yang dia buat, contoh : Dorongan apa yang membuat anda memilih judul ini?, atau apa yang melatarbelakangi  anda memilih judul seperti ini?,karena dengan pengajuan pertanyaan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa tersebut benar-benar membuat karya tulis sendiri atau bukan, sebab biasanya kalau melihat dari latar belakang seorang penulis karya tulis bisa mengahsilkan sebuah karya karena dia ingin membuktikan suatu teori, sejarah, atau bahkan kemitosan suatu fenoma, nah dengan pengajuan pertanyaan tersebut kita sebagai guru akan tau apakah siswa tersebut bisa menjawab atau tidak, apabila tidak bisa menjawab barangkali karya yang dihasilkan tersebut adalah bukan buah hasil pemikirannya sendiri.
Selain itu, kita bisa menanyakan terkait soal isi melalui proses pengusutan informasi yang didapatkan oleh siswa tersebut, seperi hasil wawancara, foto, video, dll
disini kita sebagai guru bisa menanyakan apakah siswa tersebut dapat menjelaskan secara terperinci tentang proses pendapatan informasi dari isi karya tulis tersebut dan bisa menunjukkan bukti-bukti dari proses pengusutan informasi itu. Apabila dia bisa menjawab bisa jadi itu  memang benar-benar karya tulis buatannya sendiri dan begitu sebaliknya apabila dia tidak bisa menjawab barangkali karya tulis tersebut adalah bukan buah hasil dari pemikirannya sendiri.
Selain itu juga kita sebagai guru harus bisa menjadi guru yang bernuansa tekhnologi tinggi, mengikuti kemajuan zaman, berkompeten, dan berintregasi dalam kejelian menyeleksi keaslian karya tulis buatan siswa. Karena tekhnologi yang semakin maju membuat kecurangan dikalangan sekolah sering terjadi khususnya dalam hal pembuatan karya tulis ini, tentunya kita sebagai guru tidak boleh kalah dengan siswa kita, walaupun siswa bisa membohongi kita dengan kemajuan tekhnologi tapi kita sebagai guru harus lebih pandai dalam menyeleksi plagiat yang dilakukan oleh siswa. kita dapat mendeteksi kecurangan yang dialakukan oleh siswa dengan cara menggunakan shofwere anti plagiatisme, yaitu sofwere yang mampu mendeteksi plagiatisme dalam pembuatan karya ilmiah. Salah satu sofwere yang terkenal adalah sofwere turnitin buatan amerika. Nah dengan bantuan tekhnologi canggih kita akan lebih bisa mengetahui tentang keaslian dari pembuatan karya tulis yang dihasilkan oleh siswa.
Sebelum membahas masalah selanjutnya, saya akan menelisik sedikit tentang keberadaan biro jasa bagi dunia pendidikan sendiri, menurut kalian apakah biro jasa mempunyai manfaat atau malah membunyai dampak negative dalam dunia pendidikan, seperti dalam pembuatan karya tulis ini?
Sebetulnya, keadaan biro jasa mempunyai 2 sisi berlainan yaitu sisi positive dan sisi negative. Sisi positive dari adanya biro pembuatan karya tulis adalah dengan adanya biro jasa pembuatan karya tulis, para siswa dapat memanfaatkannya sebagai suatu sara menambah wawasan tentang apa itu karya tulis,dapat menambah inspirasi dari karya-karya buatan orang lain, selain itu dengan adanya biro jasa seperti itu siswa dapat berkonsultasi mengenai kesulitan-kesulitan serta kendala apa saja yang dialami dalam proses pembuatan karya tulis dan mencari solusi penyelesaiannya. Namun selain manfaat adanya biro jasa pembuatan karya tulis seperti tersebutkan tadi, dalam dunia pendidikan tak mustahil kalau keberadaan biro jasa tersebut malah disalahgunakan oleh para siswa, akibatnya menimbulkan dampak negative seperti siswa akan cenderung mati kreatif, berfikir pasif, tidak mau berusaha, malas, selalu mengandalkan orang lain, dll. Jadi, biro jasa akan menjadi bermanfaat apabila keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak disalahgunakan oleh siswa, kita sebagai guru juga harus bisa mensosialisasikan kepada para siswa agar tak menyalahgunakan keberadaan biro jasa untuk kepentingan yang tidak terpuji semata-mata untuk keuntungan diri sendiri.
Kemudian mengenai kedudukan antara biro jasa dan seorang guru, apakah sama atau tidak?
Jelas dapat dijawab bahwa keberadaan biro jasa tidaklah sama dengan kedudukan seorang guru karena guru disini adalah memagang peranan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar